Kami ingin anda puas

Selamat datang di blok ini, semoga yang anda cari ada di sini

5.17.2011

Dasar Pembangkit Tenaga Uap

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sistem pembangkit tenaga adalah merupakan sumber utama penghasil energi baik untuk kebutuhan industri maupun kebutuhan publik lainnya. Dimana sistem ini kebanyakan menggunakan bahan bakar fosil baik itu berbahan bakar gas, cair maupun padat. Efisiensi sistem menjadi perhatian utama untuk sistem ini karena berhubungan dengan performance dan konsumsi bahan bakar. Maka untuk mencapai efisiensi siklus yang dikehendaki dilakukan beberapa modifikasi terhadap sistem dengan menambahkan beberapa peralatan selain peralatan utama atau dengan siklus kombinasi (siklus gas dan siklus uap).
PTU merupakan suatu sistem pembangkit yang mengkonversikan energi kimia dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan memanfaatkan energi kinetik uap untuk menggerakkan poros sudu-sudu turbin. Sudu-sudu turbin menggerakkan poros turbin, untuk selanjutnya poros turbin menggerakkan generator. Dari generator inilah kemudian dibangkitkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan akan mensuplai alat-alat yang disini disebut beban.

1.2  Tiori Dasar
1.2.1. Prinsip Kerja PTU
Prinsip kerja dari PTU adalah dengan menggunakan siklus air-uap air yang merupakan suatu sistem tertutup air dari kondesat atau air dari hasil proses pengondensasian di condenser dan air dari make up water (air yang telah dimurnikah di treatment) dipompa oleh condesat pump ke pemanas tekanan rendah (low pressure heater). Disini air dipanasi kemudian dimasukkan ke deaerator untuk menghilangkan gas udara (oksigen), kemudian air ini dipompa oleh boiler feedwater pump masuk ke economizer. Dari economizer yang selanjutnya dialirkan ke pipa down comer untuk dipanaskan pada wall tubes oleh boiler. Pada wall tubes, air dipanasi berbentuk uap air. Uap air ini dikumpulkan kembali pada steam drum, kemudian dipanaskan lebih lanjut pada super heater. Keluar dari super heater sudah berubah menjadi uap kering yang mempunyai tekanan dan temperatur tinggi dan selanjutnya uap ini digunakan untuk menggerakkan sudu-sudu turbin tekanan tinggi (HP turbin). Untuk Sudu-sudu turbin menggerakkan poros turbin. Hasil dari putaran poros turbin kemudian memutar poros generator yang dihubungkan dengan coupling dari putaran ini dihasilkan energi listrik[1]. Uap bekas dari turbin selanjutnya dikondensasikan dari condenser dan bersama dengan air dari make up water pump dipompa lagi oleh condensate pump masuk ke pamanas tekanan rendah, deaerator, boiler feed water pump, pemanas tekanan tinggi, economizer, dan akhirnya menuju boiler untuk dipanaskan menjadi uap lagi. Demikian proses ini akan terjadi dilakukan berulang kali.

1.2.2.      Proses Siklus Air-Uap-Air
Peralatan deaerator memerlukan uap untuk pemanasan dan penguapan. Dan apabila uap tersebut telah selesai melakukan tugasnya, yaitu menyerahkan panasnya kepada cairan yang dipanasi melalui dinding perantara, maka uap tersebut telah berubah menjadi air kondensasi. Menurut proses tersebut perubahan uap baru menjadi uap bekas,

          

Gambar proses siklus uap air pada PTU

kemudian menjadi air adalah sebagai berikut : yaitu air dipanaskan pada deaerator kemudian dialirkan ke dalam boiler uap, maka uap itu diuapkan menjadi uap basah. Uap basah dipanasi terus menjadi uap jenuh. Pada superheater uap jenuh dipanasi terus menjadi uap jenuh. Pada suprheater uap jenuh dipanasi lanjut, maka akan menjadi uap kering. Demikian juga untuk pembuatan uap air yang terjadi pada boiler uap. Sehingga dapat digambarkan sebagai berikut :
Apabila kedua kejadian tersebut dipadukan maka akan terjadi siklus uap- air-uap (siklus tertutup), yaitu perubahan dari air → uap basah → uap jenuh → uap kering → uap bekas → air.






















BAB II
PERALATAN-PERALATAN PTU

2.1. Peralatan-Peralatan PLTUPeralatan utama
Peralatan-Peralatan PLTUPeralatan utama merupakan peralatan yang mempunyai peranan penting. Peralatan tersebut antara lain :
2.1.1. Boiler
Boiler merupakan peralatan utama yang diperlukan dalam proses konversi energi panas pembakaran bahan baka menjadi energi kinetis uap yang mempunyai tekanan dan temperatur yang tertentu. Boiler terdiri dari dimana panas yang diberikan merupakan hasil dari pembakaran bahan bakar minyak bersama udara pembakaran.
Dalam menjalankan tugasnya, boiler ditunjang oleh komponen-komponensebagai berikut
a.       Ruang Bakar (Furnace) adalah bagian dari boiler yang dindingnya terdiri dari pipa-pipa air, sedangkan pada sisi bagian depan terdapat sembilan buah burner yang letaknya terdiri dari 3 tingkat tersusun mendatar yang berfungsi untuk membakar residu. Pembakaran residu ini disertai dengan aliran udara yang panas, sedangkan gas bahan bakar yang keluar dari ruang bakar dipakai untuk memanaskan air preheater dan selanjutnya disalurkan ke cerobong untuk dibuang.
b.      Dinding Pipa (Water Tubes) merupakan dinding yang berada dalam ruang bakar yang berfungsi sebagai tempat penguapan air, dinding ini berupa pipa- pipa yang berisi air yang berjajar vertical.
c.       Burner adalah tempat terjadinya suatu proses pembakaran, dimana bahan bakar selalu dikabutkan menjadi partikel-partikel kecil sehingga memudahkan untuk berbaur dengan partikel-partikel udara. Untuk penyalaan awal atau pembakaran awal diperlukan bahan bakar HSD, sedangkan untuk proses pengkabutannya digunakan residu. Penyalaan burner tertanggung dari beban yang dipikul oleh unit. Burner management sistem adalah penyaluran konfigurasi penyalaan burnur pada waktu start up atau shut down dan pada waktu load change. Jumlah burner yang menyala atau mati tergantung dari beban generator yang sebanding dengan kapasitas dari burner terbatas, maka diperlukan beberapa burner yang menyala, juga didalam konfigurasinya diatur supaya pemanasan dalam ruang bakar dapat merata dan efisien. Penyalaan burner yang tidak berimbang dengan beban generator akan mengakibatkan tidak stabilnya tekanan dan temperatur uap.
d.      Steam Drum adalah suatu alat pada boiler yang berfungsi sebagai tempat penampungan uap hasil dari proses penguapan di dalam boiler, dimana temperaturnya cukup tinggi dan berupa campuran air dan uap. Campuran feed water dan uap mengalir mengikuti bentuk separator, sehingga air pada campuran akan jatuh dan masuk ke dalam saluran primary dan secondary drum. Uap yang telah dipisahkan oleh separator masuk ke chevron dryers.
e.       Superheater digunakan untuk memanaskan lebih lanjut dari boiler sehingga menjadi uap kering. Pemanasan untuk superheater diambil dari panas gas buang hasil pembakaran diruang pembakaran (furnace). Superheater dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
·         Primary superheater
·         Secondary superheater
·         Final superheater
Primary superheater menerima gas yang relatif dingin untuk dipanaskan dengan gas buang yang dialiri searah dengan arah aliran uap tersebut. Kemudian uap keluar melalui primary superheater outlet melalui pipa transfer yang dilengkapi dengan pipa spray type attemperator untuk mengatur suhu uap menuju secondary superheater. Disini uap akan dipanasi lebih lanjut seperti di primary superheater, selanjutnya uap masuk ke final superheater dimana uap juga akan dipanasi. Uap dari final superheater dimana uap juga akan dipanasi. Uap dari final superheater outlet heater masuk ke final superheater. Dan keluar melalui final superheater outlet heater untuk meninggalkan boiler menuju ke high pressure.
f.       Reheater digunakan untuk menaikkan kembali enthalpy uap setelah diekspansikan di high pressure turbin dengan jalan dipanaskan ulang. Pada pemanasan ulang itu temperature akan naik, sedangkan tekanannya tetap sehingga enthalpy uap akan naik kembali. Temperatur pemanas ulang reheater akhir adalah 565 oC.
g.      Economezer berfungsi menyerap panas sehingga air didalam economizer lebih panas. Flue gas adalah gas panas yang keluar dari ruang bakar (furnace) dan masih mengandung banyak kalori, maka diusahakan untuk mengeluarkan kalori dari flue gas. Panas yang diserap ini diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan juga agar tidak terjadi perbedaan suhu yang terlalu besar didalam boiler yang dapat mengakibatkan keretakan pada dinding boiler. Economizer seperti itu disebut pendingin cerobong yang terlalu besar didalam boiler yang dapat mengakibatkan keretakan pada dinding boiler. Economizer seperti itu disebut pendingin cerobong (stack cooler) and berfungsi sebagai pemanas air umpan tekanan rendah. Hanya, medium pemanasnya di sini adalah gas buang dan bukan uap yang dibocorkan dari turbin.
h.      Air preheater atau yang disebut sebagai pemanas udara awal berfungsi untuk memanaskan udara pembakaran dari forced draft fan (FD fan) yang dilewatkan melalui steam coil air heater. Pemanas ini mempunyai tipe aliran yang berlawanan dan dua putaran yang bergantian. Masuk di aliran yang berlawanan adalah gas asap dari boiler yang masih panas dan udara dari kipas tekan paksa melewati pemanas ke sisi udara untuk diambil panasnya.
i.         Steam coil air heater terletak antara preheater dengan forced draft fan dimana alat ini berfungsi sebagai penguat panas udara awal sebelum udara masuk ke air preheater dan menjaga temperatur gas dapat diusahakan tetap konstan sesuai dengan standart temperatur yang telah ditetapkan.
j.        Soot blower berfungsi untuk menyemprotkan uap ke dalam ruang bakar sehingga membersihkan heat recovery area, antara lain economizer, superheater, dan lainnya saat unit beroperasi.
k.      Cerobong (stack) berfungsi untuk menyalurkan gas buang hasil pembakaran di ruang bakar untuk dilepaskan ke atmosfer.
2.1.2.   Turbin
Turbin adalah mesin penggerak, dimana energi fluida kerja dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Jadi, berbeda dengan yang terjadi pada mesin torak, pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi. Bagian turbin yang berputar dinamakan rotor atau roda turbin, sedangkan bagian yang tidak berputar dinamakan stator atau rumah turbin, roda turbin terletak di dalam rumah turbin dan roda turbin memutar poros daya yang menggerakkan atau memutar bebannya (dalam hal ini generator). Siklus ideal dari suatu turbin uap yang sederhana digunakan siklus Rankine. Siklus Rankine
dapat digambarkan pada diagram T sebagai fungsi S. 

         
                 

Gambar siklus Rankine

Dalam kenyataannya siklus sistem turbin uap yang menyimpang dari siklus ideal (Rankine), antara lain karena adanya beberapa faktor di bawah ini.
-          Kerugian dalam ketel uap juga terjadi kerugian tekanan. Dengan demikian air masuk ke dalam ketel harus bertekanan lebih tinggi daripada tekanan uap yang harus dihasilkan, sehingga diperlukan kerja pompa yang lebih besar pula.
-          Kerugian energi di dalam turbin terutama terjadi karena adanya gesekan antara fluida kerja dan bagian dari turbin sedangkan kerugian kalor ke atmosfer sekitar tidak begitu besar jika dibandingkan dengan kerugian gesekan.
-          Kerugian didalam pompa
-          Kerugian didalam kondensor, yang dalam hal ini relatif kecil. Salah satu diantaranya adalah proses pendinginan dibawah temperatur jenuh dari air kondensat yang keluar dari condenser.
Turbin uap menghasilkan putaran karena aliran uap yang tetap masuk ke nozzle dan ditekankan dengan tekanan rendah. Uap tersebut masuk ke steam jet, disini kecepatan uap dinaikkan, sebagian dari energi kinetik dari uap tersebut dikirim ke sudu-sudu turbin yang mengakibatkan terdorongnya sudu-sudu turbin untuk berputar. Besar dan kecilnya beban sangat berpengaruh sekali terhadap uap yang akan dihasilkan, bila beban cukup tinggi, maka jumlah uap yang dibutuhkan juga besar dan sebaliknya. Pengaturan jumlah uap yang masuk kedalam turbin ini dilakukan oleh control valve yang bekerja 3 tingkatan yaitu  Turbin uap pada PLTU menjadi 3 tingkatan yaitu.
-          Turbin tekanan tinggi (high pressure turbine).
-          Turbin tekanan menengah (intermediate pressure turbine)
-          Turbin tekanan rendah (low pressure turbine)
Prinsip kerja dari turbin uap adalah sebagai berikut :
Uap kering dari final superheater yang mempunyai temperatur dan tekanan yang tinggi yang dialirkan ke turbin tekanan tinggi. Didalam turbin ini terdapat sudu- sudu gerak yang mempunyai bentuk sedemikian rupa sehingga aja dapat mengekspansikan uap. Energi uap yang diterima oleh sudu-sudu turbin digunakan untuk menggerakkan poros turbin. Disini terjadi perubahan energi, maka temperature uap akan turun dan perlu diadakan pemanasan ulang didalam reheater. Dari heater uap masuk ke intermediate pressure turbine dan akan menggerakkan sudu-sudu intermediate pressure turbin dan low pressure turbine, sehingga dari gerakan sudu-sudu ini akan memperkuat gerakan poros turbin. Poros turbin dihubungkan dengan poros generator[2] menggunakan kopling tetap (fixed coupling).
Hal yang utama selama start dan pembebanan adalah pemanasan yang perlahan- lahan dan merata pada bagian-bagian kritis dari logam turbin seperti TSV, 1 stage nozzle bowl passage. I shell area, rotor turbin tekanan tinggi dan rotor turbin tekanan menengah. Untuk menghasilkan laju pemanasan yang merata ini untuk membatasi tegangan, start turbin terbagi menjadi 4 tingkatan-tingkatan utama berdasarkan suhu metal dan uap, yaitu:
·         Cold start : dari shutdown dimana temperatur inner casingnya dibawah 180ºC.
·         Warm start : dari shutdown selama 1 bulan lebih kurang 55 jam dan temperatur inner casingnya antara 180ºC sampai dengan 350ºC.
Warm Start dibagi menjadi 2 yaitu :
-   warm up 1 start : dari shutdown dimana temperatur innercasingnya antara 180 ºC  ampai dengan 250ºC.
-     warm up II start : dari shutdown dimana temperatur innercasingnya antara 250 ºC sampai 350 ºC.
·         hot start : dari shutdown selama semalam dengan temperatur tekanan tinggi innercasingnya antara 350 ºC sampai 500 ºC.
·         Very hot start : setelah unit trip dan temperatur tekanan tinggi innercasingnay diatas 500 ºC.
Keempat kategori serta tersebut terbagi menjadi 2 tipe, yaitu :
-          tipe pertama dimana by pass turbin tidak digunakan
-          tipe kedua dimana by pass turbin digunakan
Bagian utama dari turbin adalah :
a.       Rotor Turbin terdiri dari rotor untuk tekanan tinggi, menengah dan rendah, tiap-tiap rotor ditahan oleh 2 bantalan journal (bantalan luncur). Bantalan no 1 dan 2 berfungsi untuk mendukung rotor tekanan tinggi sedangkan bantalan no 3 dan 4 berada pada bagian tekanan tinggi tersebut dari baja panduan chrom mobliden dan vanadium yang tahan terhadap temperatur yang tinggi dan tegangan kelemahan. Rotor untuk tekanan rendah terbuat dari baja panduan nikel chrom mobliden dan vanadium yang mempunyai ketahanan besar terhadap gesekan pada temperature rendah. Tiap-tiap rotor ditempat dari baja panduan pejal dan difabrikasi untuk bentuk poros, cakra, bantalan, piringan penahan dan kopling plens.
b.      Sudu-sudu turbin mempunyai efisiensi sudu yang tinggi, ketepatannya tinggi dan terpercaya. Sudu mempunyai bentuk dan ukuran yang sesuai dengan tingkatannya. Sudu terbuat dari panduan baja chrom yang mempunyai sifat ketabanan terhadap tegangan dan kelelahan yang sangat baik dan tahan terhadap kikisan uap dan korosi. Sudu-sudu bagian tekanan menengah diberi slubung (sroud type). Sudu-sudu bagian akhir dimesin dengan tipe cioretial pada pangkalnya yang masuk ke dalam roda (cakra) dan dikunci dengan pen. Logam setelite dipatrikan pada punggu sudu ini untuk mencegah erosi karena benturan (tumbukan) dengan butiran air karena uap basah. Dalam pengoperasiannya, turbin uap dibantu oleh komponen-komponen sebagai berikut :
-             Turning Gear digunakan untuk memutar proses turbin. Tujuannya untuk mencegah deflesi (lentingan) dari poros karena panas dari uap pad waktu unit beroperasi dan juga karena sudu-sudu turbin.
-             Pipa Crossover berfungsi sebagai penyalur uap dari keluaran turbin tekanan menengah ke turbin tekanan rendah yang dipasang pada casing turbin tersebut. Untuk mencegah gaya dorong akibat beda pemuaian antara casing dengan pipa crossover, maka pada sambungan pipa diberikan bellows ekspansi yang lentur.
-             Governor adalah peralatan untuk mengontrol putaran turbin dan membatasi putarannya pada batas tertentu, pada setiap saat terjadi perubahan beban yang menyebabkan perubahan putaran turbin. - Pengaman putaran lebih dari turbin yang digunakan jika governor kurang sensitif cara kerjanya. Karena apabila governor kurang sensitif, maka putaran turbin akan dapat lebih cepat dan yang diharapkan. Hal ini sangat membahayakan. sehingga diperlukan adanya pengaman berupa nock yang dipasang pada poros. Dan nock ini akan menjulur keluar dan menyentuh tuas yang dipasang sekeliling poros tersebut dan relay akan menghentikan turbin.
-             Pengaman bantalan axial berfungsi sebagai pengaman rotor dan mengamankan sudu-sudu agar tidak bergerak kearah axial melebihi batas yang diijinkan path saat berputar. Gerakan axial menyebabkan adanya gesekan antara stator dan rotor, karena sempitnya jarak bebas antara sudu- sudu tetap dengan sudu geraknya.
-             Main Stop Valve terletak didepan turbin path aliran masuk uap utama, yaitu antara boiler dengan katup control uap. Fungsi utama main stop valve adalah untuk menutup dengan cepat aliran uap ke turbin bila dalam keadaan bahaya, seperti kegagalan path katup control uap atau path waktu kehilangan beban.
-             Pengaman Vacuum rendah merupakan pengaman vacuum kondensor yang juga disebut Automatic Vacuum Trip yang merupakan interlock dengan turbin, karena tidak akan dimasuki uap jika tekanan uap keluar turbin pada kondensor naik dan batas-batas yang telah diijinkan.
-             Throttle Valve bekerja secara hidrolik, bila terjadi gangguan sehingga unit harus dimatikan, katup akan menutup saluran uap untuk masuk turbin dengan menggunakan tekanan hidrolik operating mechanism. Pengaman tekanan minyak sebagai pelumas juga sebagai media pendingin, sebab itu minyak perlu dikontrol secara cermat, sehingga apabila terjadi pengurangan aliran maka system pengaturan secara interlock akan memerintahkan turbin untuk berhenti.
2.1.3.Condenser
Condenser merupakan salah satu komponen utama dan PTU yang berfungsi untuk mengkondensasikan uap keluaran turbin menjadi air dengan pendinginan air taut. Agar proses kondensasi tersebut lebih efisien, maka tekanan di condenser harus rendah (divakumkan). Kevakuman pada condenser didapatkan dengan jalan menghisap ruang condenser dengan Steam Jet Air Ejector. Air hasil kondensasian disebut air kondensat (condensate water). Air kondensat masih mengandung sedikit 02. Air ditampung di hotwell dan dialirkan kembali ke siklusnya. Udara dan gas- gas yang terkondensasi dikeluarkan oleh Steam Jet Air Ejector. Hal ini dilakukan sebab ada kemungkinan ada udara yang terbawa. Bagian-bagian utama condenser adalah sebagai berikut
a.   Shell dapat diartikan sebagai penutup exhaust turbin yang menuju hotwell.
- Connecting section dipakai untuk memegang bagian antara exhaust turbin dan bagian atas shell yang diletakkan diatas pondasi turbin agar tahan terhadap keadaan vacuum. Bagian dalamnya ditunjang dengan pipa-pipa penguat yang disambungkan path turbin. Pada bagian atas dan sambungan disediakan sambungan pemanas air pengisi tekanan rendah.
- Upper shell berfungsi menyangga bagian bawah shell dan section sambungan pemanas air pengisi tekanan rendah.
-  Tube plate tube plate, merupakan material yang terbuat dan bahan baku Naval Brass yang   mempunyai keandalan tinggi dan tahan terhadap korosi. Tube plate dibor untuk menempatkan tube-tube kondensor path setiap ujungnya. Letak tube-tube kondensor didalam tube plate, disediakan untuk memaksimalkan permukaan kondensasi, meminimumkan kerugian tekanan path sisi uap.
- Support plate adalah beberapa lembar plate penyanggah yang berada diantara tube plate. Plat-plat penyangga m digunakan untuk menyanggah tube-tube dan untuk mencegah ikut bergetarnya tube karena getaran turbin. Plat-plat penyanggah ml juga dipakai untuk berbagai penguatan terhadap tekanan luar dan seal condenser.
b. Water Box terdiri dan 2 bagian yang terpisah, bagian belakang dan bagian muka dan memungkinkan untuk dioperasikan secara bebas. Air pendingin terdiri dan 2 aliran dan masuk ke inlet nozzle dan keluar dan outlet nozzle melalui tube-tube dan kotak air terikat path bagian bslakang dan pada masing- masing kotak air dipasang main hole untuk inspeksi. Untuk penggunaan air laut sebagai pendingin, dipakai karet neoprene sebagai pelapis permukaan
c.  Back Washing Valve adalah katup yang terbuat dan karet yang berbentuk kupu-kupu dan berada pada bagian yang rata dan kotak air bagian belakang. Back wash adalah perlakuan untuk membersihkan tube kondensor dengan membalik arah aliran air laut sehingga diharapkan kotoran-kotoran yang tersangkut pada inlet kondensor dapat terbawa air laut keluar dan tube kondensor.
2.2. Peralatan Bantu
Merupakan peralatan yang menunjang kerja sebuah PTU. Beberapa
peralatan penunjang yaitu:
a.       Condensate Pump.
Condensate pump berfungsi untuk memompa condenser untuk diproses di low pressure heater.
b.      Circulating Water Pump (CWP).
Circulating water pump berfungsi untuk memompa air laut masuk ke condenser sebagai arus pendingin.
c.       Make Up Water Tank
Make up water tank berfungsi sebagai tempat untuk menampung air yang dihasilkan oleh water treatment equipment. Make up water transfer pump fungsinya untuk memompa air dan make up water tank ke condenser sebagai air penambah.
d.      Boiler Feed Pump (BFP)
Berfungsi untuk memompa air dan deaerator menuju boiler.
e.       House Boiler Feed Water Tank
House boiler feed water tank adalah tangki yang menampung air suling untuk mengisi house boiler.
f.       House Boiler
Merupakan boiler murni untuk menghasilkan uap pertama kali sebelum ada unit pembangkit yang beroperasi. Uap itu dialirkan ke low pressure auxiliary steam header ke desalination plant untuk diembunkan kembali yang selanjutnya diproses dalam water treatment menjadi air pengisi boiler mula.
g.      Raw Water Tank
Raw water tank merupakan tangki penampung air tawar yang dihasilkan dan desalination plant.
h.      Water Treatment Supply Pump
Water treatment supply pump berfungsi untuk memompa air tawar dan raw water tank ke water treatment equipment untuk diolah kembali.
i.        Residual Oil Storage Tank
Tempat untuk penyimpanan bahan bakar residu yang berasal dan kapal tangker dan merupakan tangki penyimpanan bulanan. Kapasitas 20.000 liter.
j.        Residual Oil Transfer Pump
Residual oil transfer pump mempunyai fungsi memompa dan memindahkan minyak residu dan residual oil storage tank ke residual oil service tank.
k.      Residual Oil Service Tank
Tangki penyimpanan bahan bakar yang berasal dan residual oil storage tank dan merupakan tangki penyimpanan harian.
l.        High Speed Diesel Oil Pump (HSD oil pump)
Berfungsi untuk memompa solar dan residual oil service tank ke house boiler high speed diesel tank ke emergency generator high speed diesel tank dan igniter.
m.    Vacuum Pump
Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terjebak didalam air pendingin kondensor, sehingga sistem pendingin dalam kondensor menjadi sempurna.
n.      Steam Jet Air Ejector
Berfungsi untuk menahan kevakuman tekanan uap dalam kondensor.
o.      Gland Steam Condenser
Berfungsi untuk mengembunkan uap setelah dipergunakan seal turbin
p.      Low Pressure Heater (LP Heater)
Low pressure heater berfungsi untuk memanaskan air pengisi boiler yang lewat didalamnya.
q.      Deaerator
Berfungsi untuk memanaskan air pengisi boiler dan untuk menghilangkan udara yang terkandung didalam air.
r.        Main Stop Valve
Berfungsi untuk membuka dan menutup uap yang masuk kedalam turbin dan dilengkapi dengan bypass main stop valve.
s.       High Pressure Heater (HP Heater)
Berfungsi untuk memanaskan air pengisi boiler yang dilewatkan kedalamnya. Panas tersebut berasal dan uap ekstrasi kedua dan pertama.
t.        FD Fan
Berfungsi untuk mensupply udara guna proses pembakaran bahan bakar dan mendorong flue gas keluar dan ruang bakar (burner). Biasanya digunakan sendiri path kebanyakan pembangkit uap ukuran besar dan hampir semua pembangkit uap kelautan, dan ditempatkan pada lubang-lubang udara ke pemanas awal udara sehingga keseluruhan sistem sampai lubang masuk cerobong berada pada tekanan positif.
u.      Cooling Tower
Berfungsi untuk mendinginkan uap dan turbin yang telah dikondensasi dan condenser.


[1] Tenaga listrik yang dihasilkan dari generator, dinaikkan tegangannya menjadi 150kV untuk kemudian disalurkan dan didistribusikan lebih lanjut ke pelanggan.
[2] Dari generator terjadi perubahan energi, dari energi mekanis menjadi energi listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar