Kami ingin anda puas

Selamat datang di blok ini, semoga yang anda cari ada di sini

7.10.2011

Pengeringan Ikan Dengan Menggunakan Eenergi Biomassa Bubuk Kayu Papan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Indonesia merupakan negara bahari, kekayaan laut indonesia berlimpah ruah dan sebagian besar profesi masyarakat indonesia sebagai pencari ikan (nelayan). Di saat hasil tangkapan nelayan cukup banyak dan pasaran tak sanggup untuk menapung, untuk menjaga agar ikan tetap dapat dikonsumsi beberapa kelompok nelayan mengolah ikan yang tak tertampung menjadi ikan asin atau dikeringkan. Proses pengeringan ikan bertujuan untuk menurunkan kadar air sampai pada suatu tingkat tertentu yng tidak mengganggu mutu ikan sehingga masih dapat di konsumsi dalam keadaan baik dan layak.
Pengeringan ikan yang biasa dilakukan oleh nelayan dilakukan dengan penjemuran langsung dibawah sinar matahari (cara trdisional). Penjemuran ikan memerlukan waktu yang bervariasi, tergantung pada kondisi cuaca. Pada saat kondisi cuaca cerah, penjemuran ikan memakan waktu ±3 hari dan membutuhkn proses pemblikan  4-5 kali. Jiaka disaat penjemuran tiba-tiba turun hujan, ikan di angkat dan dimasukan ke dalam wadah dan kemudian di tabor garam. Sebaliknya jika cuca terlalu panas pengeringan berlangsung terlalu cepat sehingga dapat terjadi case hardening yaitu permungkaan daging ikan mengeras.
Masalah lain yang timbul adalah gangguan lalat karena pengeringan ikan dilakukan di tempat terbuka maka banyak lalat yang hinggap di permungkaan daging ikan. Lalat tersebut akan bertelur di permungkan daging ikan yang masih basah dan dalam waktu 24 jm telur lalat akan menetas menjadi larva selanjutnya memakan daging ikan serata meninggalkan bau busuk.
Dewasa ini, pemanfaatan teknologi tepat guna telah dikenal secara luas sehingga banyak alat-alat pengering ikan, dan bermacam energy yang digunakan untuk mesin pengeringan tersebut. Oleh sebap itu penulis ingin melihat mana kah lebih efisien pemakaian Energy Biomassa antara Bubuk kayu (papan) dan Bubuk kayu padat.
1.2.Hipotesis
Penulis mempunyai hipotesis bahwa antara penggunaan Energy Biomassa Bubuk kayu (papan) dan Bubuk kayu padat berpengaruh terhadap proses pengeringan dalam pemakaian bahan bakar per meter kubik.
1.3.Perumusan Masalah
Perlu diberikan beberapa batasan permasalahan dengan tujuan agar pembahasan tidak meluas dan menyimpang dari tujuan. Adapun batasan permasalahan dari tulisan ini adalah:
-          Menggunakan energi biomassa Bubuk kayu (papan) dan Bubuk kayu padat sebagai energy pemanas.
-          Variabel yang digunakan untuk suhu adalah temperatur (oC).
-          Variabel yang digunakan untuk beban adalah massa (gram).
-          Massa ikan yang akan dikeringkan maksimal 2 kg.
-          Penelitian berlangsung selama 4 jam, dengan penggunaan bahan bakar 1 meter kubik per jam.
-          Yang menjadi tolak ukur keberhasilan penelitian adalah terdapat perbadingan kadar air yang terdapat pada ikan yang dikeringkan dengan energi biomassa Bubuk kayu (papan) dan Bubuk kayu padat.
-          Alat ukur perbedaan kadar air tersebut adalah dengan menggunakan timbangan.

1.4.Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah melihat perbandingan kadar air yang terdapat pada ikan yang dikeringkan menggunakan Energy Biomassa Bubuk kayu (papan) dan Bubuk kayu, sehingga penulis dapat mengetahui bahan bakar mana yang lebih cocok digunakan untuk pengeringan ikan.

1 komentar: